Sunday, September 17, 2006

Shopping Mal dan Kelas Menengah

Kalau nonton film Gladiator, anda pasti ingat dimana pemerintahan kota Roma mengadakan gladiator games terus menerus untuk mengalihkan perhatian, men-distract para warganya dari hal2 yang penting seperti ekonomi, proses politik, moral, dlsb.

Terkadang kalau melihat mal2 yang menjamur di Jakarta dan betapa kegiatan pergi ke mal dan berbelanja menjadi pusat dari energi dan perhatian kelas menengah Jakarta, saya jadi merasa jangan2 ada parallelnya antara kegiatan pemerintah Jakarta dengan apa yang dilakukan pemerintah Roma dahulu kala. Bayangkan, megahnya Senayan City yang dibangung berseberangan dengan Plaza Senayan dan berada di lokasi berdekatan dengan Ex, Sudirman Place, dan Ratu Plaza complex, semuanya termasuk shopping mal2 yang cukup besar! Luar biasa! Kalau dahulu di film Gladiator pemerintah Roma mengadakan gladiator game demi game non stop sampai rakyatnya ketagihan, pemerintah Jakarta membangun mal demi mal sampai Jakarta penuh dengan shopping mal dan penghuninya ketagihan.

Seperti yang kita tahu, kelas menengah adalah suatu lapisan masyarakat yang seringkali menjadi agen pembaharu di masyarakat, dikarenakan kekuatan ekonomi, pendidikan, akses sosial, dan relatif independensinya (dibandingkan kelas bawah yang lemah dan kelas atas yang status quo). Kelas menengah Indonesia sudah sangat sibuk berbelanja di shopping mal yang terus menjamur, makan di resto2 yang tersebar dimana2, dan kalau tidak berbelanja atau makan diluar, mereka kerja keras untuk mendapat upah yang kritikal dalam mendukung gaya hidup tsb.

Begitulah roda kelas menengah Jakarta dan ekonomi konsumerisme yang didukung public policy Jakarta yang pro konsumerisme berlebihan. Semoga saya salah, karena terus terang saya ingin melihat lebih keterlibatan kelas menengah di dalam membawa arus perubahan ke arah yang lebih baik, karena lapisan masyarakat ini adalah lapisan yang potensial dan membawa harapan buat kita semua.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home